Meningkatkan Minat
Baca di Kalangan Pelajar
Sebelum menuju ke inti
pembicaraan, saya terlebih dahulu akan memperkenalkan apakah arti dari kata
membaca itu sendiri. Apa itu membaca? Apakah fungsi membaca? Apakah tujuan
membaca? Sejak kapan kita harus membaca? Buku apa yang harus dibaca? Dimana
kita harus membaca? Dan mengapa harus membaca? Pertanyaan – pertanyaan tersebut
kadangkala ditanyakan oleh beberapa siswa ketika mereka diperintahkan membaca
oleh guru mereka. Kali ini, saya ‘kan mencoba menjawabnya.
Membaca adalah suatu
cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Semakin banyak
membaca, semakin banyak pula informasi yang kita dapatkan, walaupun terkadang
informasi itu kita dapatkan secara tidak langsung. Banyak orang bilang, buku
itu merupakan jendela dunia. Mengapa demikian? Karena buku itu sendiri dapat
membuka wawasan yang sangat luas. Tidak hanya informasi yang ada dalam negeri
yang didapatkan, melainkan informasi tentang dunia, bahkan alam semesta. Di
arti lain, buku merupakan jendela dunia, tanpa kita harus menginjakkan kaki di
negera lain, kita sudah bisa mengetahui bagaimana negara itu sendiri dengan
membaca. Contohnya : kita yang berada di Indonesia tidak perlu jauh-jauh pergi
ke Paris untuk melihat bagaimana suasana kota tersebut, cukup dengan membaca
kita sudah bisa terbawa suasana seakan kita sedang berada di Paris.
Membaca memiliki
sangat banyak tujuan. Selain mendapatkan informasi, membaca juga dapat membuka
wawasan yang sangat luas. Membaca juga merupakan kunci untuk membuka pintu
gerbang kesuksesan. Tiada orang di dunia ini yang sukses tanpa membaca. Membaca
juga merupakan sarana untuk menuntut ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan di
dunia ini sangat banyak dan tak terbilang. Maka membaca perlu dibiasakan sejak
dini. Semakin sering kita membaca akan semakin sulit bagi kita untuk tidak
membaca. Membaca itu sendiri tidak harus membaca buku ilmiah seperti Fisika,
Biologi, Sejarah, Ekonomi dan lain sebagainya. Buku cerita, cerpen, novel,
artikel dan majalah pun boleh boleh saja. Buku-buku tersebut juga memiliki
manfaat dan informasi seperti halnya buku-buku ilmiah. Namun, sebagian dari
mereka memiliki informasi yang tidak tersampaikan secara langsung. Membaca juga
dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Di zaman yang sudah canggih kali
ini, membaca juga tidak perlu harus membeli buku. Bahkan membaca buku di
internet sudah sangat memungkinkan. Beberapa dari buku sekolah juga sudah ada
yang dibeli oleh pemerintah untuk dapat dipublikasikan secara gratis (media
internet).
Namun amat sangat
disayangkan ! Dewasa ini jarang kita temukan pelajar yang gemar membaca.
Mengisi ruang waktu yang luang untuk membaca. Malah kebanyakan dari mereka
lebih memilih untuk main game, pergi ke warnet, jalan-jalan bersama teman
keluar rumah. Tapi, masih ada juga sebagian dari mereka yang menanamkan sikap
gemar membaca. Ada yang memiliki kegemaran membaca buku ilmiah, dan aja juga
yang memiliki kegemaran membaca buku fiksi. Namun, itu tak menjadi masalah.
Selagi mereka masih dapat memanfaatkan waktu luang dengan mengisi hal-hal yang
bermanfaat, seperti membaca atau belajar.
Menuju ke inti
pembicaraan. Sekarang bagimanakah cara untuk meningkatkan minat baca itu
sendiri di kalangan pelajar yang semakin sedikit memiliki kegemaran membaca.
Sebenarnya usaha ini penting untuk dilaksanakan oleh pemerintah, agar semakin
banyak pelajar yang berbibit unggul dan berguna untuk bangsa dan negara di masa
yang akan datang. Sebenarnya, sangat baca cara yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan minat baca para pelajar. Diantaranya, tersedianya perpustakaan
yang dikelola dengan baik.Bicara terkait dengan budaya membaca, tidak lepas
dengan adanya peran penting sebuah perpustakaan terlebih di lingkungan sekolah.
Sebuah perpustakaan harus memberikan pelayanan dan manajemen yang baik dalam
memberikan kebutuhan referensi siswa di sekolah. Jika perpustakaan adalah
sebuah produk maka ia harus menjamin kualitasnya dengan baik. Pustakawan juga
harus cerdas dalam menganalisa koleksi buku apa yang di inginkan dan disuka
oleh pelajar jika perlu dilakukan penelitian atau request.
Yang kedua, promosi
gerakan gemar membaca di lingkungan sekolah. Cara untuk melakukan promosi ini
bisa bekerjasama dengan pihak kepala sekolah bersama jajaranya. Akan lebih baik
lagi jika kepala sekolah, guru, dan staff sekolah menjadi orang pertama yang
mengawali gerakan gemar membaca di sekolahnya. Bisa juga membuat baliho atau
spanduk di sekitar sekolah yang berisi seruan rajin membaca misalnya; “Kami
Ingin Pintar makanya Kami Suka Membaca” , “Ingin jadi Juara dan Berprestasi ...
? Rajinlah Membaca” begitu dan sejenisnya.Cara lain bisa juga dengan cara
kebijakan sekolah yang mewajibkan semua siswa pada seminggu sekali atau dua
kali diwajibkan untuk membaca sebuah buku di perpustakaan yang kemudian
memerintahkan mereka untuk merangkum buku yang dipinjam serta menjelaskan apa
poin penting dari buku yang sudah mereka baca.Jangan terlalu sering menyalahkan
para siswa malas membaca jika para guru di sekolah sendiri tidak pernah
memberikan contoh bahwa para guru juga gemar membaca.
Yang ketiga,
memberikan penghargaan untuk mereka yang rajin membaca. Caranya bisa dilakukan
dengan kerjasama antara pihak perpustakaan dan kepala sekolah melalui
kebijakan. Hadiah tersebut bisa diberikan kepada siswa yang paling sering
meminjam buku di perpustakaan. Namun perlu dicatat bahwa pemberian hadiah ini juga
harus dilihat bukan hanya pelajar yang hanya suka meminjam buku perpustakaan
saja tapi harus dilihat prestasinya. Ini penting supaya pelajar tidak hanya
mengejar supaya dapat hadiah kemudian mereka hanya sering pinjam buku tapi
tidak pernah membacanya. Jadi ada semacam ketentuan berlaku disini bahwa yang
mendapatkan hadiah adalah mereka yang rajin meminjam buku yang kemudian diikuti
dengan peningkatan prestasi setelah rajin membaca.
Keempat, menyediakan
buku murah. Atau dengan menyelenggarakan pameran buku. Seperti yang ada di
Cairo (‘Kairo’) beberapa bulan lalu. Selain menyediakan buku-buku baru, juga
sebaiknya menyediakan buku-buku bekas yang berharga murah namun masih dalam
kondisi yang bagus. Sehingga pengunjung terutama pelajar, punya keinginan untuk
membeli buku yang murah dan membacanya.
Kelima, pengemasan
buku yang menarik. Tidak hanya kemasan dari luar saja, kemasan dalam segi isi
buku juga diperlukan. Kebanyakan para pelajar suka membaca buku fiksi seperti
komik dan novel. Dan kebanyakan dari mereka juga tidak suka membaca buku ilmiah
karena dianggap membosankan. Seperti buku sejarah. Mereka menganggap buku
sejarah itu menyebalkan dan memusingkan, walaupun sebenarnya buku sejarah itu
berisi tentang cerita dan kejadian-kejadian penting di masa lalu. Hal itu
terjadi karena kata-kata yang ada di dalam buku sejarah kadangkala sulit
dimengerti oleh siswa, selain itu nama-nama dan tanggal-tanggal yang ada di
dalamnya juga membuat mereka jenuh. Lalu, bagimana jika sejarah itu dikemas
dalam bentuk yang menarik dan berbeda. Seperti dijadikan suatu komik yang
disertai dengan ilustrasi gambar atau dikemas dalam bentuk novel {yang hanya
fokus terhadap jalan cerita dan tidak banyak mencantumkan tanggal-tanggalnya}.
Dan yang terakhir,
perpustakaan / toko buku sebaiknya tidak hanya menyediakan buku – buku ilmiah
saja. Melainkan menyediakan buku hobby dan buku fiksi yang banyak digemari para
pelajar. Amat menyenangkan bagi mereka jika membaca buku tentang kegemaran yang
mereka miliki. Dan informasi dari buku tersebut lebih mudah mereka dapatkan.
Kesimpulan yaitu : sangat banyak cara
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca. Yang paling utama adalah,
motivasi dan niat dari dalam hati untuk membaca. Membaca dapat menambah
meningkatkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan. Ilmu pengetahuan dan
wawasan yang luas dapat mengantarkan kita menuju pintu gerbang kesuksesan.
· Tanda baca yang
digunakan :
1. Tanda Titik (.)
2. Tanda koma (,)
3. Tanda tanya (?)
4. Tanda seru (!)
5. Tanda miring (/)
6. Tanda petik (“...”)
7. Tanda petik tunggal (‘ ... ‘)
8. Tanda apostrof (‘)
9. Tanda titik dua (:)
10. Tanda titik koma (;)
11. Tanda kurung siku ( {....} )
12. Tanda kurung ( )
13. Tanda elipsis ( ... )
14. Tanda hubung (-)
Sumber karangan :
http://www.kompasiana.com/firlymashita/meningkatkan-minat-baca-di-kalangan-pelajar_550ff090a33311bf37ba7e51
Komentar
Posting Komentar